Ternyata Begini Nasib Pesawat yang Tidak Dioperasikan Semasa COVID-19

pesawat

Lembaga riset Cirium memperkirakan lebih dari dua per tiga armada maskapai di seluruh dunia kini terdiam di daratan. Estimasi 16,100 pesawat terbang—mulai dari keluarga A320, B737, CRJ, DC, hingga A380—kini berhenti beroperasi dan berada di sejumlah runways, taxiways, juga tempat penyimpanan pesawat di seluruh dunia. Walau demikian, ternyata pesawat-pesawat ini tidaklah ‘tidur’ dan didiamkan begitu saja.

Sebab, sama seperti kendaraan lain yang diparkir, pesawat terbang pun butuh dirawat dengan telaten meski tidak diterbangkan sama sekali. Lalu, bagaimanakah armada-armada tersebut diperlakukan di tempat mereka diparkirkan? Temukan jawabannya dalam artikel berikut!

Situs CNBC memaparkan jika untuk menentukan lokasi parkir pesawat saja ada dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh maskapai. Kedua faktor tersebut adalah lama waktu pesawat akan diparkirkan dan jenis perawatan yang dibutuhkan oleh pesawat. Sebab, prosedur perawatan pesawat untuk rehat selama satu hingga dua bulan, akan berbeda dengan perawatan pesawat untuk rehat selama 6 bulan apalagi 1 tahun.

Awal April lalu, maskapai milik UAE, Etihad, mempublikasikan kegiatan perawatan yang dilakukan tim teknisi terhadap ratusan armada Airbus dan Boeing-nya, yang kini diparkirkan di runways dan taxiways Abu Dhabi International Airport. Melalui akun Twitter-nya, Etihad menjelaskan jika mereka menutup semua lubang-lubang di sekitar mesin—seperti pada baling-baling, ekor, dan ban pesawat—dari 80% armada mereka yang tengah diparkir. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari masuknya debu, pasir, pun hinggapnya burung di tempat-tempat tersebut.

Pesawat yang diparkir pun tidak bisa didiamkan begitu saja. Oleh karena itu, teknisi Etihad rutin menyalakan mesin pesawat, mengganti avtur, sampai menggerakkan bola pesawat. Semua ini wajib dilakukan untuk menjaga agar pesawat dapat terus dalam kondisi laik terbang.

Bagian dalam pesawat juga tidak lepas dari proses perawatan kru darat. Teknisi juga perlu mengecek kelaikan setiap instrumen—seperti tombol-tombol—yang ada di dalam kokpit, agar dapat terus terjaga kelayakannya. Sementara itu, bagian dalam kabin pesawat Etihad yang terparkir di hangar disegarkan kembali satu per satu.

Ya, semua ornamen yang ada di setiap kursi penumpang diganti dengan yang baru, mulai dari alas pada kursi di semua kelas, in-flight entertainment di kelas ekonomi, sampai partisi pemisah kelas dalam kabin. Etihad mengklaim sudah mengganti sekitar 10 ribu sarung kursi. Tak sampai di situ, Etihad juga mencuci dengan sampo seluruh karpet yang ada di dalam kabin pesawat dan mengelap seluruh permukaan kabin pesawat. Maskapai ini mengaku memiliki 200 kru yang bekerja dalam satu shift kerja untuk melakukan seluruh proses perawatan ini.

Begitulah ternyata nasib pesawat yang tidak dioperasikan selama pandemi COVID-19. Etihad hanyalah contoh dari upaya yang dilakukan oleh ratusan maskapai lain di seluruh dunia. Semoga kondisi ini segera pulih, dan pesawat-pesawat itu bisa mengudara lagi, ya? (AP)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*