Solusio Plasenta, Gangguan Kehamilan yang Pada Plasenta

Solusio Plasenta

Hampir semua pasangan menantikan kehadiran anak setelah pernikahannya. Mempersiapkan kehamilan dengan rutin mengonsumsi makanan yang dipercaya dapat mempercepat kehamilan bahkan relah dilakukan. Begitu berita membahagiakan ini datang, tidak jarang ibu hamil akan rela mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengonsumsi susu ibu hamil secara rutin demi memenuhi kebutuhan janin dalam kandungan. Bahkan untuk ibu yang tidak menyukai susu sekalipun, terkadang rela mengonsumsinya demi janin dalam kandungan.

Akhirnya, kandungan memasuki usia trimester ketiga. Wah, pasti senang sekaligus khawatir ya, semakin mendekati masa persalinan. Yap, memang trimester ketiga bisa juga dikatakan sebagai masa kritis dimana masalah kandungan cukup sering terjadi, khususnya yang terkait dengan plasenta seperti solusio plasenta.

Sama seperti preeklampsia penyebab kematian pada kehamilan, solusio plasenta juga bisa menyebabkan kematian pada ibu maupun janin yang dikandung. Solusio plasenta adalah kondisi dimana plasenta terlepas dari dinding rahim, baik itu hanya sebagian maupun lepas secara keseluruhan. Masalah ini biasanya terjadi ketika usia kandungan sudah lewat dari 6 bulan.

Sebenarnya tidak ada yang memastikan penyebab dari masalah kehamilan tersebut, namun menurut situs alodokter ada beberapa faktor yang dianggap meningkatkan risiko ibu hamil mengalaminya, yaitu:

  • Merokok
  • Menggunakan narkoba
  • Hamil dengan usia di atas 40 tahun
  • Memiliki riwayat solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya
  • Mengalami hipertensi
  • Pernah cedera pada bagian perut
  • Adanya gangguan pembekuan darah
  • Pernah memiliki bayi kembar
  • Air ketuban pecah sebelum waktunya

Ibu hamil yang mengalami solusio plasenta akan merasakan beberapa gejala berikut ini:

  • Nyeri punggung
  • Kontraksi yang berlangsung cepat
  • Pendarahan pada vagina
  • Rasa sakit pada rahim
  • Nyeri perut
  • Berkurangnya gerakan bayi dalam rahim

Jika Ibu merasakan adanya beberapa gejala di atas, sebaiknya segera periksakan kondisi kandungan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan USG untuk memastikan kondisi janin. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan detak jantung janin untuk mengetahui dengan pasti keamanan janin. Jika terdeteksi positif solusio plasenta namun janin masih terlalu muda untuk dilakukan persalinan, maka ibu hamil akan diminta untuk melakukan perawatan intensif di rumah sakit. Namun hal ini hanya berlaku jika janin dalam kandungan cukup sehat. Sementara jika usia kehamilan sudah aman untuk dilakukan persalinan dan kondisi janin cukup berbahaya, maka dokter akan meminta untuk segera dilakukan persalinan. Biasanya dalam kondisi ini persalinan akan dilakukan dengan caesar dan pada beberapa kasus membutuhkan transfusi darah. (Vita)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*