Di antara sekian banyak jenis alat fitness, treadmill merupakan salah satu alat yang paling difavoritkan masyarakat untuk dimiliki sendiri di rumah. Apalagi, saat ini mencari toko yang jual treadmill juga tidak sulit. Bisa kamu temukan secara online maupun offline.
Yap, olahraga menggunakan treadmill memang banyak disukai karena cenderung mudah dilakukan. Namun, tahukah kamu kalau alat fitness ini ternyata juga digunakan sebagai salah satu prosedur dalam pemeriksaan penyakit?
Pemeriksaan Treadmill Pada Penderita Jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu silent killer yang banyak ditakuti. Bagaimana tidak, proses kematian setelah terjadinya serangan jantung seringkali terjadi secara cepat. Itulah sebabnya, banyak orang yang sangat takut pada penyakit ini. Apalagi, penyakit ini bisa menyerang siapa saja di berbagai usia.
Agar hal ini tidak terjadi, melakukan pemeriksaan kesehatan jantung merupakan hal yang penting. Salah satu cara pemeriksaan yang dilakukan adalah melalui pemeriksaan treadmill. Berdasarkan pantauan dokter saat kamu melakukan olahraga dengan treadmill, maka kondisi kesehatan jantungmu dapat diketahui, apakah baik atau kurang baik.
Melansir dari halodoc, ada 2 penyakit berkaitan dengan jantung yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan treadmill, antara lain:
- Penyakit arteri koroner, biasanya disebabkan adanya tumpukan plak pada pembuluh darah arteri, sehingga menyebabkan terjadinya sumbatan.
- Masalah irama jantung atau aritmia, ketika detak jantung tidak normal, seperti terlalu lambat atau terlalu cepat.
Selain untuk mendeteksi penyakit berkaitan dengan jantung, pemeriksaan treadmill juga dilakukan dalam proses pengobatan penyakit jantung. Misalnya ketika seseorang sedang menjalani pengobatan atas penyakit jantung yang dideritanya, maka dokter dapat menganalisa efektivitas proses pengobatan yang dijalani melalui pemeriksaan treadmill.
Sebelum melakukan pemeriksaan treadmill, pasien dilarang untuk makan 2 jam sebelumnya. Selain itu, jika pasien juga menderita masalah pernapasan dan membutuhkan inhaler, maka disarankan untuk mempersiapkannya. Pasien juga wajib menginformasikan pada dokter yang bertugas, mengenai riwayat kesehatan, riwayat aktivitas olahraga pasien, serta obat-obatan yang dikonsumsi. Dengan begitu, dokter bisa lebih tepat menentukan jenis latihan apa yang sesuai dengan konsisi pasien, jadi hasilnya juga bisa lebih akurat.
Proses analisa dilakukan dengan menempelkan elektroda yang terhubung ke elektrokardiogram. Terkadang, pasien juga mungkin diminta untuk bernapas pada tabung yang telah disiapkan. Selama latihan, pasien akan diminta untuk mengikuti semua instruksi yang diberikan agar hasil dari pemeriksaan ini akurat.
Jika kondisi jantung pasien sehat, maka mungkin tidak akan ada gejala apa pun yang muncul setelah pemeriksaan selesai. Namun, jika muncul gejala apa pun maka disarankan untuk segera melakukan konsultasi lebih lanjut pada dokter, dengan menceritakan secara lengkap semua gejala yang dirasakan.
Leave a Reply