
Tes kraepelin mungkin bukan sesuatu yang asing lagi bagi para job seeker. Pasalnya, tes ini kerap kali diberikan pada para kandidat, baik oleh HR perusahaan ataupun assessment center Indonesia, sebelum melangkah ke jenjang berikutnya. Tes kraepelin sendiri diambil dari nama sang pengembang, yakni Emilie Kraepelin, dan bertujuan untuk mengukur perhatian seseorang dalam jangka waktu singkat.
Dalam tes kraepelin, biasanya kamu akan diminta untuk menjumlahkan angka-angka yang ada pada satu kertas besar. Di kertas tersebut, terdapat 45 lajur angka dengan nominal 0 sampai 9 yang berjumlah 60 angka. Nah, kamu harus menjumlahkan angka-angka tersebut berdasarkan instruksi dalam waktu yang tergolong singkat.
Tes Kraepelin biasa digunakan untuk mengukur level atensi seseorang dalam jangka waktu tertentu saat melakukan pekerjaan. Tak hanya itu, tes ini juga bertujuan untuk mengetes beberapa hal, seperti:
- Daya tahan. Seperti yang sudah disinggung di atas, dalam tes Kraepelin, kamu akan diminta untuk melakukan penjumlahan dalam waktu yang terbatas. Nah, keterbatasan waktu ini akan mengukur bagaimana daya tahan dan konsistensimu dalam mengerjakan tugas yang diminta.
- Tak hanya daya tahan, siapa sangka jika tes sederhana ini juga bisa menilai aspek kemauan? Ya, motivasimu dalam mengerjakan sesuatu, terutama pada tugas-tugas yang berhubungan dengan angka, pola perhitungan, dan operasi matematika juga bisa terlihat dari hasil tes ini.
- Yang ketiga adalah aspek emosi. Saat berada di bawah tekanan (dalam hal ini, kamu harus menyelesaikan perhitungan dalam waktu singkat), emosi seseorang pasti akan terlihat. Hasil dari tes kraepelin akan melihat bagaimana pengendalian emosimu dalam situasi tersebut.
- Penyesuaian diri. Kemudian ada pula aspek penyesuaian diri. Tes ini akan melihat sejauh mana kamu dapat beradaptasi ketika dihadapkan dengan tugas yang mungkin tergolong baru.
- Stabilitas diri. Yang terakhir adalah aspek stabilitas diri. Hasil dari tes kraepelin akan memperlihatkan tingkat stabilitas seseorang saat mengerjakan kewajiban. Pasalnya, tes ini memang didesain secara khusus berdasarkarkan tingkatan tertentu.
Mengingat banyaknya aspek yang dapat dilihat dari tes ini, maka kamu harus konsentrasi penuh saat mengerjakannya. Tak hanya itu, jangan lupa tidur yang cukup dan sarapan agar kamu bisa fokus saat tes. Semoga bermanfaat!
Leave a Reply