Fakta Mengejutkan Tentang Industri Migas Indonesia

kilang minyak

Sebagai warga negara Indonesia, selama ini kita selalu berpikir bahwa negara kita merupakan negara yang kaya. Kita bisa dengan mudah menemukan sumber daya seperti minyak dan gas bumi, untuk kemudian diolah menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan. Tak heran, kita pun bisa dengan mudah menemukan distributor bahan bakar minyak di Indonesia yang menyalurkan minyak hingga ke wilayah terpencil.

Namun demikian, apakah kenyataan di lapangan juga berbicara demikian?

Well, jawabannya adalah tidak. Sebab berdasarkan fakta, industri migas di Indonesia tergolong mengkhawatirkan, lho.

  1. Kaya, tapi kekurangan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, tidak bisa disangkal jika Indonesia merupakan negara yang kaya. Sumber daya alam kita berlimpah, termasuk di dalamnya adalah minyak dan gas. Hanya saja, fakta di lapangan menyebutkan bahwa Indonesia ternyata justru lebih banyak memasok minyak bumi dari luas dibanding mengekspornya. Mengapa? Bukankah hasil minyak bumi kita berlimpah? Ya, Indonesia memang mampu menghasilkan sekitar 800.000 barel per hari; hanya saja, kebutuhan masyarakat terhadap hasil olahan minyak mentah ini lebih tinggi dibanding minyak yang dihasilkan.
  2. Perbedaan antara produksi migas dengan konsumsi sangat jauh. Masih berhubungan dengan hal di atas, semakin hari perbedaan antara jumlah produksi dan konsumsi sangatlah tinggi. Jika hal ini terus berlangsung, maka tak heran jika jumlah pasokan dari luar negeri pun akan terus meningkat.
  3. Cadangan migas akan habis. Peningkatan konsumsi yang cukup signifikan akan menghabiskan cadangan migas di negeri kita. Bahkan SKK Migas sendiri memperkirakan cadangan minyak bumi kita akan habis dalam kurun 12 tahun ke depan, sementara cadangan gas akan habis 37 tahun lagi. Keadaan tersebut sebenarnya dapat dicegah bila kedepannya hasil explorasi migas menemukan lokasi cadangan migas yang baru.
  4. Solusi alternatif untuk mencegah krisis migas bisa dilakukan. Tentu krisis migas merupakan hal menyeramkan untuk dibayangkan. Namun, bukan berarti tidak bisa dicegah, lho. Sebab ada tiga solusi yang tampaknya bisa dilakukan untuk mencegah krisis ini. Mulai dari meningkatkan eksplorasi migas, meningkatkan kapasitas produksi dengan menerapkan teknologi baru, dan mempersempit jeda waktu antara penemuan ladang minyak baru ke tahap produksi. Namun demikian, solusi ini tidak bisa dilakukan dengan mudah. Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan hal ini. Selain solusi tersebut, bisa juga mencari alternatif BBM dengan sumber energi lain.

Itu dia beberapa fakta mengejutkan mengenai industri migas di Indonesia. Bagaimana menurut Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*