Defensive Driving dan 4 Cara Melakukannya

belajar mengemudi mobil

Berkendara aman merupakan tanggung jawab semua pengemudi. Ketika Anda mengabaikannya, bisa jadi korbannya bukan hanya Anda tetapi juga pengguna jalan lain di sekitar Anda. Itulah sebabnya, sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan kredit mobil bekas Jakarta, Anda harus terlebih dahulu memahami cara berkendara yang aman. Salah satunya yaitu dengan menerapkan defensive driving.

Defensive driving (mengemudi defensif) adalah teknik berkendara yang membuat pengemudi bisa memprediksi bahaya serta menghindari risiko-risikonya. Secara sederhana, situs Driving Tests menyebut jika konsep ini merupakan strategi pengendara untuk mencegah dirinya terlibat dalam kecelakaan. Defensive driving bisa Anda kuasai dengan mengikuti sekolah mengemudi atau belajar otodidak melalui cara-cara berikut:

  1. Ikuti aturan lalu lintas.

Tips pertama untuk menguasai defensive driving adalah mengikuti aturan lalu lintas. Misalnya, berkendara dengan kecepatan yang sesuai batas kecepatan kendaraan bermotor (50 km/jam untuk dalam kota), berhenti saat lampu lalu lintas berubah merah (juga melambatkan kendaraan ketika lampu berubah kuning), juga aturan lainnya. Laman Driving Tests mengungkapkan cara ini akan menyadarkan pengemudi bahwa aturan lalu lintas dibuat seutuhnya demi keselamatan bersama pengendara. Dengan menaati aturan allu lintas, berarti pengemudi tahu bahwa ia sedang mencoba menyelamatkan dirinya sekaligus pengendara lain.

  1. Terapkan aturan 3 detik.

Cara menguasai defensive driving selanjutnya ialah menerapkan aturan 3 detik. Istilah ini merujuk pada jarak waktu yang perlu dijaga seorang pengemudi dari kendaraan di depannya ketika melewati sebuah objek mati di tepi jalan. Maksudnya begini, andaikan kendaraan di depan Anda baru saja melewati sebuah lampu penerang yang ada di sisi kiri jalan. Momentum kendaraan Anda sampai atau melewati lampu tersebut tidak boleh kurang dari 3 detik. Sebaliknya, akan lebih baik jika mobil Anda melewati lampu itu setelah 3 detik. Ini berarti jarak antara mobil Anda dan kendaraan di depan sudah cukup aman. Dengan begitu, kecelakaan dapat terminimalkan.

  1. Hindari gangguan.

Pengendara yang paham tentang defensive driving tentu tahu bahwa tujuan gaya berkendara ini adalah menghindarkannya dari kecelakaan. Maka, cara selanjutnya adalah menghindari gangguan yang bisa memecah konsentrasi Anda selama mengemudi. Beberapa contohnya adalah mengangkat telepon, membalas pesan, meletakkan GPS di tempat yang sulit dijangkau oleh mata dan tangan, juga mengobrolkan hal-hal yang terlalu serius dengan penumpang Anda.

  1. Jauhi pengemudi agresif.

Seperti sifat manusia yang beragam, cara berkendara setiap pengemudi mobil tentu juga bermacam-macam. Satu yang harus Anda hindari adalah pengemudi yang agresif. Contoh pengemudi agresif adalah pemobil yang suka membuntuti mobil Anda, mengendarai serampangan, juga melemparkan amarah pada orang lain. Pengemudi-pengemudi seperti ini hanya akan merusak konsentrasi Anda ketika berkendara. Untuk itu, hindarilah pengemudi seperti ini demi keselamatan Anda selama di jalan.

Itu dia ulasan tentang defensive driving serta 4 cara melakukannya. Semoga informasi di atas berguna untuk Anda, ya!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*