Mengenal Macam-macam Zat Aditif Pada Oli

oli

Setiap oli berkualitas, baik itu mineral ataupun sintetis, pasti perlu ditambahkan dengan zat aditif. Ya, setiap oli yang Anda beli selalu terdiri dari dua unsur utama, yakni base oil dan aditif. Meskipun base oil dan aditif merupakan zat yang berbeda, kedua zat ini merupakan suatu paket yang tidak dapat dipisahkan.  oli

Kandungan aditiflah yang membedakan kualitas tiap-tiap oli. Oleh karena itu, banyak produsen oli yang menonjolkan kandungan aditifnya untuk bersaing di pasaran. Pada umumnya, zat aditif berfungsi untuk mengurangi gesekan anatar komponen di dalam mesin dan keausan, mendinginkan mesin dan merawat kondisi mesin.

Berdasarkan fungsinya , aditif dibagi dalam tiga jenis kategori: Main Additives, Viscosity Index Improver, Oil Flow Improver. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan berikut ini:

  • Main Additives

Merupakan aditif utama yang berisi sembilan jenis zat aditif dengan fungsi yang berbeda seperti berikut ini:

  1. Anti Oksidan. Mencegah proses oksidasi pada molekul pelumas.
  2. Detergent. Menjaga permukaan logam dari kotoran.
  3. Dispersant. Mengendalikan dan membuat kotoran oli tersebar merata dalam pelumas (agar tidak membentuk gumpalan).
  4. Anti korosi. Mencegah karat yang mungkin terbentuk di komponen mesin berbahan logam.
  5. Anti-wear. Melumasi komponen agar tidak memiliki gesekan yang kasar, sehingga permukaan mesin lebih tahan lama dari keausan.
  6. Friction modifier. Meningkatkan kelicinan pelumas.
  7. Pour point desperessant: Membuat oli lebih mudah mengalir pada temperatur rendah.
  8. Anti foam: Mencegah timbulnya busa pada pelumas
  9. Menertralisir asam akibat kinerja pelumas pada temperatur tinggi.
  • Viscosity Index Improver

Jenis aditif ini berguna untuk memperlambat penurunan viskositas akibat temperatur suhu yang naik karena kinjer mesin. Dengan viskositas pelumas yang stabil, kerja oli juga lebih optimal.

  • Oli Flow Improver

Sesuai dengan namanya, Oil Flow Improver berfungsi untuk mendorong laju alir pelumas supaya lebih cepat. Dengan aliran pelumas yang lebih cepat, kontak metal to metal atau antar komponen mesin berbahan logam dapat diminimalisir, terutama pada saat awal menyalakan mesin.

Semoga bermanfaat! (Rima)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*